cursor

Tiny Watermelon

Selasa, 11 Oktober 2016

Pemeriksaan Akuntansi (Auditing 2)



Chapter 14


Audit of the sales and collection cycle : Tests of controls and substantive tests of transactions



1.      Bedakan antara pengujian perician saldo, pengujian pengendalian & pengujian substantive atas transaksi untuk siklus atas penjualan dan pengendalian ?
Jawab :
Perbedaan Pengujian pada Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang Dagang Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo Piutang Dagang.
Tahap 1 : 
·         Mengidentifikasikan risiko  bisnis klien yang mempengaruhi  piutang dangang
·         Menetapkan salah saji yg dapat ditema dan menilai risiko  bawaan untuk piutang dagang
·         Menilai risiko pengendalian dlm siklus penjualan dan penagihan
·         Mendesain dan melakukan  pengujian substantif atas transaksi pd siklus penjualan dan penagihan
Tahap 2 :
·         Mendesain dan melakukan  prosedur analitis untuk piutang dagang
Tahap 3 :
·         Mendesain uji perincian piutang dagang untuk memenuhi tujuan audit terkait saldo (prosedur audit, Jumlah sample, sample yang dipilih, penetepan waktu)
Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan (Penjualan dicatat dengan akurat) pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal-hal berikut :
·         Mengirimkan jumlah barang yang dipesan
·         Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim
·         Mengeliminasi prosedur duplikat
2.      Jelaskan bagaimana pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi yang mempengaruhi pengujian princian saldo ?
Jawab :
Pengujian pengendalian menentukan apakah risiko pengendalian atas penjualan dan  penerimaan kas perlu direvisi. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi mempunyai pengaruh terhadap pengujian perincian saldo yang nantinya akan digunakan auditor untuk menentukan apakah perencaan risiko deteksi sudah memenuhi untuk setiap tujuan audit terkait saldo piutang dagang.
Auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi:
·         Untuk menentukan rendahnya tingkat pengecualian dari populasi
·         Untuk mengurangi risiko pengendalian sehingga mengurangi pengujian perincian saldo.
Bagi perusahaan public  untuk menyimpulkan bahwa pengendalian berlangsung secara efektif terhadap audit pengendalian internal pelaporan keuangan.
3.      Susunlah 5 prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan. Untuk setiap pengujian, jelaskan salah saji yang mungkin dapat diidentifikasikan !
Jawab :
Prosedur analitis
Salah saji yang mungkin terjadi
Membandingkan presentasi laba kotor dengan tahun sebelumnya (sesuai lini produk)
Lebih saji atau kurang saji penjualan dan piutang dagang
Membandingka penjualan bulanan (sesuai lini produk)
Lebih saji atau kurang saji penjualan dan piutang dagang
Membandingkan retur dan potongan penjualan sebagai presentasi dan penjualan kotor dengan angka tahun sebelumnya (sesuai lini produk)
Lebih saji atau kurang saji retur dan potongan penjualan dan piutang dagang
Membandingkan saldo pelanggan individu yang melebihi jumlah tertentu dengan angka tahun sebelumnya
Salah saji pada piutang dagang dan akun laporan laba/rugi terkait
Membandingkan piutang tidak tertagih sebagai presentase dari penjualan kotor dengan angka tahu sebelumnya
Piutang dagang yang tak tertagih yang belum tersedia
4.      Identifikasikan dari 8 tujuan audit terkait saldo piutang dagang. Untuk setiap tujuan, sebutkan satu prosedur audit nya ?
Jawab :
·         Piutang dagang dalam neraca saldo sesuai dengan jumla pada berkas utama, dan jumlah totalnya secara tepat ditambahkan sesuai dengan buku besar (kecocokan perincian).
·         Perincian piutang dagang yang terjadi (Keberadaan).
·         Seluruh piutang dagang sudah dihitung (Kelengkapan).
·         Jumlah piutang dagang yang tepat (Akurasi).
·         Piutang dagang diklasifikasikan dengan benar (Klasifikasi).
·         Pisah batas waktu piutang dagang yang tepat (pisah batas)
·         Piutang dagang dinyatakan dalam nilai yang dapat direalisasikan (Nilai Terealisasi)
·         Klien memiliki hak atas piutang dagang
5.      Manakah dari 8 tujuan audit terkait piutang dagang yang sebagian dapat dipenuhi dengan cara konfirmasi kepada pelanggan ?
Jawab :
-          Piutang Dagang Dicatat Sesuai Keberadaannya, Konfirmasi atas saldo tagihan pelanggan merupakan pengujian paling penting untuk menentukan keberadaan piutang dagang yang dicatat. Ketika pelanggan tidak menanggapi konfirmasi, maka auditor perlu memeriksa dokumen pendukung untuk mengecek pengiriman barang , juga menguji bukti penerimaan kas selama masa tenggat (subsequent) untuk mengetahui apakah pembayaran sudah dilakukan
-          Akurasi Piutang Dagang, Konfirmasi rekening yang diambil dari neraca saldo merupakan bentuk pengujian perincian saldo yang paling umum dilakukan untuk mengetahui akurasi piutang dagang. Bila pelanggan tidak merespons permintaan konfirmasi, auditor dapat melihat data pendukung untuk memperoleh keyakinan atas keberadaan piutang tersebut.
6.      Jelaskan perbedaan antara pengujian akurasi nilai piutang dagang kotor dan pengujian nilai realisasi dari piutang ?
Jawab :
Akurasi nilai piutang dagang kotor dilakukan dengan mengkonfirmasi rekening yang diambil dari neraca saldo, hal tersebut merupakan bentuk pengujian perincian saldo yang paling umum dilakukan untuk mengetahui akurasi piutang dagang. Bila pelanggan tidak merespons permintaan konfirmasi, auditor dapat melihat data pendukung untuk memperoleh keyakinan atas keberadaan piutang tersebut. Auditor melakukan pengujian debet dan kredit pada saldo pelanggan individu dengan memeriksa dokumen pendukung untuk pengiriman dan penerimaan kas.
Sedangkan pengujian nilai realisasi dari piutang Nilai terealisasi piutang dagang sama dengan jumlah total piutang dagang dikurangi dengan cadangan piutang tak tertagih. Untuk menghitung cadangan, klien mengestimasi jumlah total piutang dagang yang diperkirakan tidak dapat ditagih. Prediksi ini tentunya tidak dapat dilakukan secara tepat, tetapi auditor perlu mengevaluasi apakah klien sudah menetapkan cadangannya secara masuk kal dengan mempertimbangkan semua fakta. Untuk melakukan evaluasi ini, auditor sering kali menyiapkan skedul audit yang menganalisis cadangan piutang tak tertagih.
7.      Bedakan antara konfirmasi positif & negative dan jelaskan pada kondisi apa masing-masing perlu dilakukan ?
Jawab :
Perbedaan Konfirmasi Positif dan Konfirmasi Negatif
No
Positif
Negatif
1
Recipient diminta untuk membalas konfirmasi auditor jika saldo yang dikonfirmasi benar atau tidak benar
Recipient diminta untuk membalas konfirmasi auditor hanya jika saldo yang dikonfirmasi tidak benar
2
Lebih reliable daripada negatif confirmation
Jika recipient tidak membalas terdapat dua kemungkinan yaitu saldo yang dikonfirmasi sudah benar atau konfirmasi/balasan sudah sampai

Blanc confirmation; tipe konfirmasi positif yang tidak mencantumkan saldo yang dikonfirmasi, tetapi mengharapkan recipient yang mengisi jumlah saldo tersebut


Invoice confirmation, tiap konfirmasi positif untuk satu invoice tertentu (bukan saldo seluruh piutang)

Pada kondisi apa masing-masing perlu dilakukan :
Bentuk konfirmasi mana yang akan digunakan tergantung pada pertimbangan auditor. Dalam mengambil keputusan, auditor harus mempertimbankan tingkat resiko deteksi yang diterapkan serta komposisi saldo-saldo debitur. Bentuk positif digunakan apabila risiko pengendalian tinggi atau saldo-saldo individual pelanggan berjumlah relative besar. menyebutkan bahwa bentuk negative sebaiknya digunakan hanya apabila ketiga kondisi berikut terpenuhi :
·         Kombinasi antara risiko pengendalian (assesed control risk) dan risiko bawaan (inherent risk) rendah.
·         Sebagian besar saldo debitur berjumlah kecil .
·         Recipien dari konfirmasi tampaknya akan memeriksa kebenaran saldo yang dikonfirmasi
8.      Mengapa KAP biasanya menggunakan kombinasi konfirmasi negative & positive pada proses audit yang dilakukan ?
Jawab :
Karena untuk memudahkan permintaan konfirmasi, Kombinasi konfirmasi negatif dan positif dilakukan dengan mengirimkan konfirmasi positif kepada debitur dengan saldo besar dan menggunakan konfirmasi negatif kepada debitur bersaldo kecil. Pilihan konfirmasi oleh auditor dipengaruhi oleh materialitas dari total piutang dagang, jumlah dan ukuran setiap akun, risiko pengendalian, risiko yang tak terhindarkan, efektifitas dari konfirmasi sebagai bukti audit, dan ketersediaan bukti audit lain.

9.      Dalam kondisi apa diperbolehkan mengkonfirmasi piutang dagang sebelum tanggal neraca
Jawab :
Konfirmasi piutang dagang sebelum tanggal neraca diperbolehkan apabila apabila risiko deteksi tinggi, konfirmasi dapat dilakukan satu atau dua bulan sebelum tanggal neraca (harus diikuti pemeriksaan perubahan yang material).
10.  Jelaskan faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi jumlah sampel & konfirmasi piutang dagang ?
Jawab :
Faktor utama yang mempengaruhi jumlah sampel dalam melakukan konfirmasi piutang dagang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
·         Salah saji yang dapat diterima.
·         Risiko yang tak terhindarkan (ukuran relative dari total piutang dagang, jumlah akun, hasil pengujian tahun sebelumnya, dan ekspektasi salah saji).
·         Risiko pengendalian.
·         Risiko deteksi yang diperoleh dari pengujian substantive lainnya (perluasan dan hasil dari pengujian substantive atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian detail lainnya).
·         Tipe konfirmasi (konfirmasi negative biasanya membutuhkan sampel lebih banyak).
11.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan prosedur alternative dalam konfirmasi piutang dagang & jelaskan tujuan nya ?
Jawab :
Prosedur alternative adalah apabila surat konfirmasi yang dikirim tidak mendapatkan jawaban dari responden, maka harus dilakukan prosedur alternatif seagai ganti prosedur konfirmasi.
Tujuan prosedur alternative untuk memperoleh bukti yang diperlukan guna mengurangi risiko audit ke tingkat yang cukup rendah.
12.  Jelaskan mengapa analisis selisih dianggap penting dalam konfirmasi piutang dagang, meskipun salah saji dalam sampel tidak material ?
Jawab :
Karena setiap salah saji harus harus dianalisis untuk menentukan apakah hal ini konsisten atau tidak konsisten dengan tingkat yang ditetapkan dalam resiko pengendalian. Jika terdapat jumlah salah saji yang signifikan dan tidak konsisten dengan evaluasi resiko pengendalian, maka perlu dilakukan revisi terhadap evaluasi dan mempertimbangkan dampak revsisi tersebut terhadap audit. Auditor pada perusahaan publik harus juga mempertimbangkan implikasi dari audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Selain itu, perlu dipastikan bahwa sampel yang diambil dapat mewakili populasi dengan benar. Meskipun jumlah salah saji dalam sampel tidak signifikan dalam mempengaruhi laporan keuangan, auditor perlu mempertimbangkan jika salah saji itu menjadi material dalam populasi. Generalisasi hasil sampel ke populasi dapat dialakukan melalui teknik pengambilan sampel sacara statistik atau non statistik.
Auditor harus selalu mengevaluasi kondisi kualitatif dan salah saji yang ditemukan dalam sampel, tampa memperhatikan nominal salah saji populasi yang diestimasi. Bahkan, jika salah saji yang diestimasi lebih kecil dari salah saji yang dapat diterima untuk piutang dagang, salah saji yang ditemukan dalam sampel bisa saja merupakan gejala dari masalah yang lebih serius.

13.  Sebutkan 3 perbedaan yang dapat diamati dalam konfirmasi piutang yang mungkin tampak dalam salah saji ? Sebutkan prosedur audit yang digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap setiap perbedaan tersebut ?
Jawab :
Pembayaran yang dilakukan Perbedaan biasanya terjadi ketika pelanggan sudah melakukan pembayaran sebelum tanggal konfirmasi, tetapi klien belum menerima pembyaran saat pencatatan sebelum tanggal konfirmasi. Hal ini perlu diselidiki dengan saksama dengan seksama untuk mengetahui kemungkinan salah saji akibat pisah batas penerimaan kas, penggelapan dengan mengguhkan pencatatan penerimaan kas (lapping), atau pencurian kas.
Barang Belum diterima Perbedaan ini biasanya timbul karena klien mencatat penjualan pada tanggal pengiriman dan pelanggan mencatat pembelian pada saat barang diterima. Waktu ketika barang dalam masa pengiriman menyebabkan perbedaan pelaporan tanggal penerimaan barang atau salah saji akibat pisah batas pada catatan pelanggan.
Pengembalian Barang Kesalahan klien dalam mencatat memo kredit dapat terjadi karena beda waktu atau kesalahan pencatatan retur dan cadangan penjualan. Sama halnya dengan perbedaan lain, hal ini perlu diselidiki.
Prosedur audit yang digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap setiap perbedaan tersebut
-          Prosedur pengujian substantif dirancang untuk memperoleh bukti mengenai kelengkapan, keakuratan dan keabsahan data-data yang dihasilkan oleh sistem akuntansi serta ketepatan penerapan perlakuan akuntansi terhadap transaksi-transaksi dan saldo-saldo.
-          Prosedur analitik dalam Fase Perencanaan Audit Tujuan prosedur analitik dalam perencanaan audit adalah untuk membantu dalam perencanaan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti saldo akun atau golongan transaksi tertentu.
-          Prosedur Analitik dalam Fase Pengujian Substantif
Prosedur analitis dilakukan sebagai salah satu pengujian substansif untuk menghimpun bahan bukti tentang asersi tettentu yang terkait dengan saldo rekening.